Meskipun memiliki kekayaan senilai 10 triliun rupiah, Bos yang disebut sebagai raja farmasi di Jepang ini memilih untuk hidup sederhana dengan pengeluaran per bulan hanya sekitar $70 dan sekitar $70 lagi untuk membeli buku.
Pucuk pimpinan tertinggi dari perusahaan Taisho Pharmaceutical ini hidup di rumah yang sederhana, berangkat kerja dengan berjalan kaki dan makan siang hanya dengan biskuit dan teh.
Gaya hidup yang dipilih Oleh Shoji nampaknya merupakan cerminan kehidupan para pedagang di era samurai abad ke-17. Kala itu pedagang menempati peringkat terbawah dari tangga sosial Konfusianisme.Dan mereka menampilkan kekayaan dengan cara yang sangat tidak kentara.
Dengan biaya hidup di bawah 2 juta rupiah per bulan Shoji hidup lebih sederhana dari seorang buruh di Indonesia, meskipun dalam hal ini tidak bisa dibandingkan antara apa yang ada di pikiran Shoji yang memilih bergaya hidup $70 per bulan dengan kekayaan 1 triliun dengan seorang buruh yang benar-benar bergantung hidupnya dengan gaji 2 juta per bulan. Serupa tapi tak sama :)
0 komentar:
Posting Komentar