Senin, 08 Juli 2013

Miliarder Rusia membagikan 29,8 Miliar kepada karyawannya

Miliarder Rusia Oleg Deripaska dikabarkan akan membagikan bonus yang diperolehnya pada 2012 senilai US$ 3 juta atau setara Rp 29,8 miliar kepada para karyawannya di Rusal, salah satu perusahaan alumunium terbesar di dunia.

Deripaska yang memiliki kekayaan senilai US$ 8,5 miliar tercatat telah menjadi CEO Rusal sejak 2009. Perusahaan mengatakan hadiah saham tersebut adalah hanya diberikan sekali saja, tapi jika berhasil, hadiah untuk para karyawan tersebut bisa meningkat lewat skema-skema baru.

Saham-saham yang dibeli rencananya akan dibagikan pada para karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik Rusal, baik yang berada di Rusia maupun tempat-tempat produksi internasional lainnya. Pembelian saham setara dengan 0,05% jumlah seluruh saham Rusal.

Rusal adalah salah satu produsen alumunium terbesar di dunia yang mempekerjakan 72 ribu orang. Perusahaan ini didirikan pada 2000 dan mengoperasikan 20 pabrik di 19 negara berbeda.

Lewat program ini, Deripaska memperbaiki kasusnya pada 2008 saat Labour dan Conservative harus bertahan melawan tuduhan atas ketidaksesuaian kesepakatan mereka dengan CEO Rusal tersebut.

George Osborne dengan kuat menyembunyikan fakta ia sempat mengumpulkan sumbangan dari Deripaska saat mengunjungi kapal pesiar Rusia di Corfu. Sementara Lord Mandelson juga menghadapi kontroversi di tahun yang sama saat perusahaannya mendapat izin dari komisi perdagangan Uni Eropa pada 2004 untuk ikut mengatur Rusal.

Dia mengajukan tarif impor alumunium dipangkas dari 6% menjadi 3%. Saat itu Komisi Eropa mengaku tak ada campur tangan politik yang dilakukan Peter Mandelson.

Komisi tersebut juga mengungkapkan keputusan diambil dari berbagai pembahasan di Council dan keputusan final dicapai dengan standar dan routine manner. Juru bicara Rusal mengatakan Deripaska tetap berupaya menyembunyikan koneksi bisnis apapun dengan George Osborne dan Peter Mandelson. Hingga saat ini, keuntungan dari bisnis manapun yang dilakukannya tak terungkap.
Sumber : Yahoo news
-->

0 komentar:

Posting Komentar